reformasi intelijen - An Overview

In summary, we wish to underline three principal difficulties. First, the expertise of the militarization of intelligence and the usage of intelligence companies for the benefit of the elite really should function a lesson for the restructuring and reform of intelligence into an experienced agency, unbiased from politics and serving the interests of your state solely.

Intelijen di era awal kemerdekaan memang terjadi militerisasi mengingat ancaman saat itu adalah ancaman perang dari luar selain ancaman disintegrasi dari dalam.

Kegiatan koordinasi yang dilakukan oleh Kominda merupakan faktor sangat penting dalam menghimpun informasi. Hal tersebut dilakukan untuk mendeteksi secara dini segala bentuk kerawanan di daerah, termasuk terorisme.

Soeharto’s method inside the nineteen seventies was to make ‘contestation’ among institutions making sure that they might under no circumstances ‘unite’ against Suharto, who wound up placing all intelligence companies underneath his direct control. Regardless that Soeharto designated BAKIN like a strategic intelligence company, he didn't immediately disband KOPKAMTIB and Opsus. Soeharto also ‘strengthened’ the figure of your “Intelligence Assistant” underneath the Ministry of Protection and Safety who was expected to immediate concurrently the ABRI’s (Commander with the Armed Forces in the Republic of Indonesia) managed territorial armed service intelligence models, KOPKAMTIB, and BAKIN, which often ran overlapping functions as well as competed Using the aim of securing Soeharto’s interests.

The civilian-managed Ministry of Defense proposed to President Soekarno to kind a strategic intelligence Corporation by using a “civil character,” which didn't appear under the auspices of your navy. In July 1946, protection minister Amir Sjarifuddin experimented with to make a “

Usulan perombakan terhadap dinas-dinas intelijen negara itu hanyalah satu dari lebih dari 30 rekomendasi yang diajukan komisi itu dalam sebuah laporan yang dirilis Selasa.

Lembaga intelijen sendiri justru dianggap terlibat mengambil bagian dari agenda “politisasi vaksin.” Beberapa waktu lalu BIN bersama mantan Kemenkes Terawan memaksa agar vaksin nusantara segera mendapatkan pengakuan dari BPOM. Dengan label “karya anak bangsa” banyak pihak (termasuk BIN) memaksa BPOM untuk melakukan uji lebih lanjut.

Meskipun istilahnya berbeda, esensi dari Intelijen dan Telik Sandi memiliki kesamaan, yaitu dalam pengumpulan, analisis, dan penggunaan informasi dengan tujuan yang berkaitan dengan keamanan dan pemahaman situasi.

Ketidakpahaman tentang fungsi intelijen terlihat dari pendapat mereka yang menginginkan agar orang yang diinterogasi oleh BIN harus didampingi oleh pengacara, sebagaimana selayaknya orang yang sedang diinterogasi oleh aparat penegak hukum. Mereka tidak mengerti bahwa intelijen (BIN, BIK, BAIS atau instansi intelijen mana saja) tidak boleh menginterogasi orang sebagaimana hal yang dilakukan oleh reserse polisi atau PNS penyidik.

. At every level of civilian governing administration, You will find a armed forces ingredient included in a forum known as the Musyawarah Pimpinan Daerah

Assaults from local weather or environmental advocacy normally require tenurial/land conflict and SLAPPs are already submitted against the directly afflicted and protesting communities.

Considerations were raised concerning the purpose of BIN as a Instrument for that political passions on the President.

Pembangunan nasional pada dasarnya sangat membutuhkan kesinergian antara masyarakat dan pemerintah. Masyarakat adalah pelaku utama dalam pembangunan dan pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan suasana yang menunjang. Kegiatan masyarakat mendapatkan informasi lebih lanjut dan kegiatan pemerintah harus saling menunjang, saling mengisi, saling melengkapi dalam memajukan masyarakat dan nasional pada umumnya.

, keadaan politik yang kurang stabil juga memberikan dukungan ekstra bagi pelaku teror, kelompok teror dapat memiliki ruang gerak yang memadai.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Comments on “reformasi intelijen - An Overview”

Leave a Reply

Gravatar